Menjadi Melakukan Mempunyai

"Success is My Right" Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan... dan salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah....

Sabtu, 24 September 2011

Be Like a Mirror - Jadilah Seperti Cermin

Kalau membaca ini teringat saat drop dahulu, terkena masalah bertubi-tubi selalu menyalahkan diri sendiri dan selalu menganggap bahwasannya kehidupan ini kejam padaku. Psykologis hancur sampai-sampai mau makan malas, mandi malas, bajupun kusut dan rambut acak-acakan pokoknya semerawut semua serba menyebalkan dan menyesatkan semuanya apa yang aku jalani. Hingga aku di ingatka teman Stress ya... Stress Namun Penampilannya harus dijaga,
sampai-sampai makan menjadi malas, tidurpun tidak teratur, baju-bajupun kusut semua tidak terawat dan memang benar kalau penampilan kita OK...!!! kita mau ngobrol sama torang lain atau melakukan apapun itu nampak Enak, Enjoy dan percaya diri tidak minder :)

okey langsung ke TKP.....
Cermin memberi seseorang perasaan percaya diri jika dandanan atau penampilannya sesuai dengan apa yang diharapkan. Melalui cermin, kita bisa melihat bagaimana diri kita, di mana kelebihan kita, di mana kekurangan kita. Perwajahan kita tak akan berubah jadi lebih baik atau lebih jelek, lebih hitam atau lebih putih, selama cermin itu berfungsi sesuai kodratnya, tidak pecah, tidak rusak, dan permukaannya rata.
Cermin adalah wujud kejujuran. Kita bisa menganggapnya sebagai alat untuk introspeksi diri tanpa khawatir disertai dengan suatu tendensi. Dalam diamnya ia bisa menunjukkan jati diri orang-orang yang berada di hadapannya seperti apa adanya. Diamnya tidaklah statis, diamnya memberi manfaat dengan kejujuran yang ditampakkannya.
 
Bruce Lee memberi perumpamaan itu dalam satu rangkaian kalimat, "Moving, be like water. Still, be like a mirror. Respond like an echo." Bergerak, jadilah seperti air. Diam, jadilah seperti cermin. Bereaksilah seperti suatu gaung.
Bercermin juga bisa diartikan sebagai sarana mengevaluasi diri. Maka, dalam kondisi diam, Bruce Lee mengukur kekuatan diri sekaligus berkaca dari kekuatan lawan. Di saat itulah, ia tahu apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan sang lawan. Begitu juga kita. Mari jadikan saat "bercermin" untuk melihat ke dalam diri, apa saja yang bisa kita maksimalkan, apa saja yang masih bisa ditingkatkan, sehingga kita selalu punya bekal agar jadi pemenang kehidupan!!!
Salam Sukses Luar Biasa
Success is My Right
www.delphigold.blogspot.com

Gema Kehidupan

delphi ambil dari CD audio Bapak Andrie Wongso, yang menginspirasi diri saya pribadi untuk berbagi dalam kehidupan ini, meski sudah saya dengar lebih dari 100 x,,, namun aku tiada pernah bosan mendengarkannya.
Alkisah, di saat liburan sekolah, seorang ayah untuk pertama kalinya mengajak anaknya yang berumur sepuluh tahun pergi berlibur ke daerah pegunungan. Tempat yang dituju itu ternyata sangat indah, berhawa sejuk, dan membawa suasana yang hening dan tenteram. Banyak pohon menjulang tinggi di antara bukit-bukit dan pegunungan. Ayah dan anak itu berjalan-jalan menikmati eloknya pemandangan. Saking senangnya, sesekali bocah kecil itu melompat-lompat dan berlari-lari kecil ke sana kemari. Suatu ketika, karena kurang hati-hati saat berlari-larian, anak itu tergelincir jatuh. Aduuuuuh... teriaknya kesakitan. Dan sesaat hampir bersamaan, jelas terdengar suara, Aduuuuh...Aduuuuh...Aduuuuh... berulang-ulang di sisi pegunungan. Anak itu terheran-heran. Penasaran dan ingin tahu dari mana asal teriakan yang menirukan suaranya tadi, si anak berteriak lagi dengan suara lebih keras. Hai... siapa kauuuu.... ??? Sesaat kemudian, ia menerima jawaban yang hampir sama kerasnya, Hai....siapa kauuuu... Hai....siapa kauuuu... Hai....siapa kauuuu... Setelah itu, suasana kembali hening dan hanya desau angin yang terdengar. Anak kecil itu makin gusar karena hanya mendengar suaranya ditirukan, tetapi tidak melihat orang yang menirukan suaranya. Lalu dengan marah sekali ia berteriak sekeras-kerasnya, Pengecut kamu...!!! dan, sesaat kemudian ia pun langsung menerima jawaban yang sama nadanya, Pengecut kamu...Pengecut kamu...Pengecut kamu... dengan pandangan yang heran bercampur kesal, anak itu menatap ayahnya. Ayah, siapa orang yang iseng menirukan teriakan-teriakanku tadi? Kenapa semua ucapanku dia tiru? tanya anak itu.

 Ayahnya tersenyum bijak dan berkata, Anakku, perhatikan baik-baik, kemudian, sang ayah berteriak dengan keras sekali ke arah pegunungan, Kamu hebat... Terdengar jawaban bunyi yang sama kerasnya dan berulang, Kamu hebat...Kamu hebat...Kamu hebat... Melihat roman muka anaknya yang masih keheranan, lelaki itu kembali berteriak keras-keras. Kamu luar biasa... dan sama seperti teriakan-teriakan sebelumnya yang diikuti dengan suara yang sama. Kamu luar biasa... Kamu luar biasa... Kamu luar biasa... Anak itu tetap saja keheranan sambil terus memandangi ayahnya. Tampak sekali ia tak sabar menunggu penjelasan ayahnya. Sang ayah pun berkata, "Wajar saja kau heran, anakku. Ini pengalaman pertamamu berada di tempat yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Orang menyebut suara yang memantul balik tadi sebagai gema. Itulah pantulan suara." Sang ayah melanjutkan penjelasannya, "Sama dengan gema tadi, anakku. Kehidupan ini juga akan selalu memantulkan kembali apa pun yang kita berikan kepadanya. Maksudnya, apa pun yang kamu pikirkan, katakan, dan lakukan, maka akan seperti itu pula hasil yang kau dapat. Jika setiap saat kamu berpikir positif, mengucapkan kata-kata bijak, selalu berbuat kebaikan, rajin belajar dan disiplin, maka hidup akan menggemakan begitu banyak kebaikan ke dalam hidupmu. Kamu akan mendapat penghormatan karena kecakapanmu berpikir, mendapat penghargaan karena kepandaianmu berbicara, juga mendapat kasih dan pertolongan dari sesama karena kebaikanmu. Dengan demikian kamu akan mendapatkan kehidupan yang sukses."
 
Sahabat delphi yang Luar Biasa....!!!!
Dari cerita tadi, dapat kita simpulkan bahwa hidup kita adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan, kita ucapkan, dan kita lakukan. Ini sudah menjadi semacam hukum alam. Jika kita selalu berpikir negatif, penuh kekhawatiran dan kecurigaan, maka kehidupan akan memberi reaksi yang sama negatifnya kepada kita. Jika kita ingin hidup dipenuhi dengan cinta kasih, maka ciptakanlah lebih banyak cinta kasih dalam hati kita.
Jika kita ingin lebih berhasil dalam kehidupan ini, maka kita pun harus berani memberikan yang terbaik dari yang kita miliki. Kesuksesan hari ini tidak tercipta karena kebetulan atau keberuntungan semata. Setiap keberhasilan pasti terwujud karena akumulasi dari usaha-usaha yang kita lakukan kemarin. Yang jelas, makna dari "gema kehidupan" adalah apa yang kita beri, itulah yang kita dapatkan. Siaplah memberi yang terbaik kepada kehidupan ini agar kehidupan memberi yang terbaik pula kepada kita...!!!
 
Salam sukses luar biasa...!!!
Success is My Right
delphi ambil dari CD audio Bpk Andrie Wongso

Jumat, 23 September 2011

Belajar adalah Proses Penemuan Secara Terus-menerus Tanpa Akhir

 Learning is Constant Process Without End
Belajar adalah Proses Penemuan Secara Terus-menerus Tanpa Akhir
Bruce Lee adalah tipe orang yang tak pernah berhenti belajar. Ia tidak pernah menyia-nyiakan waktunya. Ia belajar apa yang disukainya dan darimana saja. Terutama buku. Koleksi bukunya lebih dari 2000 buku wow,,, buka yang tak sedikit itu, buku yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, terutama tentang fitness, filsafat, psikologi, sejarah, motivasi dan lain-lain. delphi teringat ada orang yang ngasih wejangan/ petuah "Mas ilmu itu tidak bisa berdiri tanpa adanya ilmu-ilmu yang lain" karena masih muda emosinya masih tinggi seperti lagunya bang haji Roma Irama Darah Muda hohohoho.... selalu menganggap ringan semua tantangan/ masalah. menurut kesaksian istri dan juga kerabatnya, Bruce Lee hampir tak lepas dari buku. Saat sedang makan, olah raga, berlatih fisik dan apapun aktivitasnya buku selalu mendampinginya, hampir tak pernah lebas dari tangannya.
"Saya belajar karena ingin memahami sesuatu ketimbang ingin menilai atau dinilai. Saya senang karena saya berkembang setiap hari dan jujur saja, saya tidak tahu letak batasnya. Karena setiap hari selalu saja ada hal-hal baru dan penemuan-penemuan baru yang mencerahkan. Saya investasikan penderitaan dimasa lalu menjadi tambahan rekening di bank ke Uletan saya" kata Bruce Lee
Sungguh Luar Biasa Bruce Lee. dari proses belajarnya di berbagai ilmu beladiri, terutama kungfu, ia menciptakan konsep beladiri baru Jeet Kune Do. Ilmu bela diri ini mengutamakan setiap gerakan tubuh secara efektif, efisien, adaptif. Setiap pengikutnya bisa mengembangkan gerakan mengikuti zaman/ eranya. Karena itu, hanya murid yang mau terus belajar yang akan sukses menerapkannya.
kebiasaan Bruce Lee juga berlaku untuk dipraktekkan dalam setiap segi kehidupan. dan hal tersebut banyak contoh di dunia. Banyak orang-orang yang luar biasa sukses dalam berbagai bidang yang merupakan pribadi-pribadi yang tak pernah henti belajar. Mulai dari Galileo Galilei, James Watt, hingga tokoh-tokoh lain dan para inovator yang dikenang sepanjang masa.

Belajar adalah Proses Penemuan Secara Terus-menerus Tanpa Akhir

Bruce Lee bukan sekedar mengucapkan kata-kata, tapi dia mempraktekannya dan menjalankan dikehidupannya.

Pesannya Bapak Andrie Wongso "Mari,,,, Kita maksimalkan waktu untuk belajar dengan penuh perhatian sehingga potensi diri akan selalu termaksimalkan dan tentu sukses Besarpun akan bisa kita Ciptakan!!!"

Salam Sukses Luar Biasa
Success is My Right
by: www.delphigold.blogspot.com


Empty your cup so that it may be filled



Empty your cup so that it may be filled "kosongkan cangkirmu agar bisa di isi"

Seseorang tidak bisa menyerap ilmu / pengetahuan baru selama ia merasa dirinya sudah tahu dan lebih pintar. ibarat sebuah gelas. gelas yang penuh tak akan bisa terisi lagi karena selalu akan menumbahkan tambahan air yang baru. delphi : kosongkan Gelasnya. baru kita bisa menambahkan air baru yang menyegarkan. 
Agar mampu menyerap pengetahuan atau ilmu baru. jauhkan diri dari kesombongan karena merasa sudah tahu segalanya. beri ruang untuk belajar menerima hal-hal baru. Maksimalkan fikiran kita dengan mengolah dan menumbuhkan wawasan baru, dengan tanpa meninggalkan ilmu lian yang sudah kita punya/ miliki. karena ilmu yang kita punya pun, pasti akan mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan kita dan perkembangan zaman.



Empty your cup so that it may be filled  kata Bruce Lee "Kosongkan cangkirmu agar bisa di isi" Sang Legenda juga menyebut "Become devoid to again totality" Menjadi hampa akan memperoleh keuntungan total
delphi ambil dari buku 40 Spirit of Success yang di tulis Bpk. Andrie Wongso. "Spirit of Success 07"
Salam Sukses Luar Biasa
Success is My Right
by: www.delphigold.blogspot.com


Rabu, 21 September 2011

Bruce Lee Juga Seorang Filsuf


Ia dikenal sebagai bintang film kungfu yang legendaris. Film-filmnya telah mengantarkannya pada posisi puncak di industri perfilman dunia. Tetapi bagi penggemarnya ia tak sekadar bintang film, ia seorang filsuf yang kata-kata bijaknya sangat memotivasi.
Kita mengenalnya sebagai Bruce Lee. Hampir sulit menemukan orang yang tak mengenal Bruce Lee saat ini. Bahkan ketika ia sudah meninggal 37 tahun lalu, anak zaman sekarang pun mengenal Bruce Lee. Mereka mungkin tak melihat film-filmnya yang fenomenal. Tapi itu tak memutus mereka untuk mengetahui siapa Bruce Lee.
Pria kelahiran San Francisco, Amerika Serikat, 27 November 1940 ini memiliki nama asli Lee Jun Fan. Orangtuanya adalah pasangan suami-istri Lee Hoi Chuen - Grace Lee (seorang perempuan keturuan Jerman-Asia)yang aktifdi bidang bisnis pertunjukan. Ayahnya seorang bintang dari Opera Canton, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri menampilkan pertunjukan dan musik Tionghoa. Bruce Lee kebetulan lahir di San Francisco karena orangtuanya saat itu sedang melakukan pertunjukan keliling di Amerika Serikat.


Dia lahir pada tahun naga dan pada jam naga. Hal inilah yang membuatnya mendapatkan nama Lee Siu Liong atau Naga Kecil dari para penggemarnya. Salah seorang dokter di rumah sakit tempatnya lahir, Chinese Hospital, di Chinatown, San Francisco, Dr. Mary Glover, memberinya nama Inggris "Bruce". Tetapi nama itu tak pernah dipakainya hingga Bruce masuk ke La Salle College di Hong Kong beberapa tahun kemudian.
Orangtuanya kembali ke Hong Kong ketika Bruce Lee berusia tiga bulan. Perubahan udara membuat Bruce Lee kecil hampir tak dapat menyesuaikan diri. Untuk beberapa waktu lamanya dia selalu sakit-sakitan.Karena sering sakit-sakitan itu ketika memasuki usia 7 tahun orangtuanya mengikutkan Bruce Lee latihan Tai Chi.


Kondisi masa kecil yang sering sakit-sakitan itu kontras dengan kebugarannya saat dewasa. Dalam bukunya, Bruce Lee King of Kungfu, Linda Lee, istri Bruce Lee, menggambarkan semua ini. "Aku mengetahui banyak penggemar Bruce Lee yakin dia lahir dengan badan yang istimewa. Banyak di antara mereka tidak percaya ketika kujelaskan bahwa Bruce Lee membentuk fisiknya yang terkenal itu melalui latihan-latihan yang ketat dan kemauan keras, melalui latihan-latihan yang berdisiplin tinggi. Sebagai seorang anak, dia tidak pernah makan banyak dan lama dia tetap kurus, malah hampir kurus kering".
Melalui latihan Tai Chi, Bruce Lee mulai mengenal ilmu beladiri. Pelan-pelan kepercayaan dirinya tumbuh. Bahkan ia sering mempraktikkan ilmu beladirinya di jalanan. Karena itu berkelahi di jalanan bukan hal aneh baginya. Ayahnya sampai kewalahan menghadapi kenakalannya itu.

Tahun 1954 Bruce Lee kalah berkelahi. Rupanya ini sangat memukulnya. Untuk menambah kemampuannya berkelahi ia mencari guru beladiri. Ia bertemu dengan Yip Man yang mengajarkan ilmu beladiri Wing Chun. Yip menjaga murid-muridnya untuk tidak berkelahi di jalanan. Sebagai gantinya ia meminta mereka untuk berkelahi dalam kompetisi-kompetisi resmi.
Namun ternyata murid-murid lain di perguruan itu menolak berlatih dengan Bruce Lee karena setelah mempelajari silsilah keluarga Bruce Lee, ternyata ia bukan asli China, ada unsur Eropa dari ibunya. Bruce Lee akhirnya berlatih secara privat dengan Yip Man. Ia berlatih sepenuh hati di rumahnya dan tak kenal lelah.

Sayangnya, sekolahnya kurang berhasil. Bruce Lee masuk SMP dan SMA di La Salle College pada tahun 1952. Tetapi karena nilainya jelek dan juga sering membuat onar, orangtuanya memindahkannya ke St Francis Xavier's College.
Walaupun begitu kebiasaannya berkelahi di jalanan tak membuatnya jera. Pada tahun 1959 ia dipanggil polisi karena suatu perkelahian. Pada saat itu perkelahian di jalanan biasa dilakukan oleh anak-anak remaja Hong Kong. Akan tetapi orangtuanya mengkhawatirkan masa depannya sehingga diputuskan untuk mengirimnya sekolah di Amerika Serikat pada tahun itu juga. 

Bruce Lee melanjutkan SMA-nya di Seattle, AS dan tamat pada tahun 1960. Tahun 1961 ia melanjutkan kuliah di University of Washington dengan mengambil jurusan psikologi. Di sinilah ia bertemu Linda Emery yang kemudian jadi istrinya.
Selain menempuh pendidikan psikologi, ia memiliki ketertarikan begitu tinggi pada ilmu filsafat. Sampai-sampai ia mengoleksi banyak buku dan membacanya setiap saat. Tokoh-tokoh yang ia pelajari bukunya dan memengaruhinya antara lain Lao Tzu, Chuang Tzu, Sun Tzu, Confusius, Socrates, Plato, Benedict de Spinoza, Rene Descartes, David Hume, Jiddu Khrisnamurti, Daisetz T. Suzuki, Alan Watts, Napoleon Hill, Norman Vincent Peale, W. Clement Stone, Maxwell Maltz , dan sebagainya.
Dari kegemaran membaca ini ia memiliki pengetahuan luas. Ia tak hanya belajar kekuatan dan ilmu beladiri, tetapi juga belajar kehidupan dan kebijaksanaan. Tutur katanya begitu memukau. Menurut istrinya, siapapun yang berbicara dengannya, dalam waktu beberapa menit saja sudah bisa tertarik padanya karena kemampuan bicaranya yang luar biasa: indah, filosofis, dan bijaksana.
Sebenarnya bukan dari membaca saja ia menyerap ilmu. Dari alam sekitar pun ia mendapatkan ilmu kebijaksanaan. Ketika tengah merenung di sebuah jung (perahu khas Hong Kong), ia mendapat inspirasi dari air.Ia menepuk air lalu memercik mukanya. "Air itu benda yang lembut, namun bisa menembus benda-benda terkuat sekali pun di dunia," katanya. Air juga bisa mengikuti bentuk yang ditempatinya, sehingga memudahkannya beradaptasi. Filosofi air ini yang mendasarinya mengembangkan ilmu beladiri Jeet Kune Do.
Jeet Kune Do secara resmi baru ia munculkan tahun 1967. Namun ia sudah mulai melatih kungfu ketika masih menjadi mahasiswa di Seattle. Ia menghimpun teman-temannya menjadi muridnya.Namun pada tahun 1964 ia pindah ke Oakland. Di sana bersama seniornya yang terpaut 23 tahun lebih tua, James Yimm Lee, seorang ahli beladiri, mendirikan perguruan baru bernama Jun Fan. Berkat James Yimm Lee inilah ia berkenalan dengan Ed Parker, seorang ahli beladiri Amerika yang mengorganisir Long Beach International Karate Championships, kompetisi karate internasional. Dari perkenalan itulah Bruce Lee ditemukan Hollywood.
William Dozier, produser film seri TV, tertarik padanya dan mengundangnya untuk mengikuti audisi. Bruce Lee kemudian menggarap film Hollywood untuk televisi. Ia membintangi serial The Green Hornet sepanjang 26 episode.
Sebagai bintang laga, suatu kali ia ditantang seorang China perantauan yang tangguh. Orang itu tak setuju Bruce Lee mengajarkan ilmu beladiri kungfu pada orang asing (non-China) di Amerika. Ia menantang Bruce Lee dengan taruhan, jika Bruce Lee kalah, ia harus menutup sekolah beladirinya. Pertarungan pun berlangsung dan Bruce Lee gagal dalam pertarungan itu. Dari sinilah ia menemukan satu hal, bahwa mengandalkan ilmu beladiri tradisional dalam praktiknya terlalu formal. Itu tak cocok untuk pertarungan jalanan.Ia kemudian memutuskan untuk mengembangkan sistem sendiri yang menekankan pada "kepraktisan, fleksibilitas, kecepatan, dan efisien". Dari sinilah ide Jeet Kune Do itu lahir.

Karier di Dunia Film 

 Dalam hal pertunjukan hingga tahun 1971, ia masih terlibat dalam film-film televisi. Namun di samping menggarap film televisi, ia juga membuat film layar lebar yang ia mulai dengan Marlowe di Hong Kong pada tahun 1969.Setelah itu lahirlah film-film fenomenalnya yang berpengaruh di Hollywood dan dunia yaitu The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), Way of The Dragon (1972), Enter the Dragon (1973), dan Game of Death.
Film Game of Death tak berhasil ia selesaikan karena Bruce Lee keburu meninggal secara mendadak pada 20 Juli 1973. Penyebab meninggalnya begitu misteri, sampai-sampai Linda, istrinya, tak percaya. "Aku benar-benar terkejut tetapi tidak dapat mengatakan bahwa aku terpukul karena Bruce selalu saja terlibat pada hal-hal yang tak diduga.Hanya saja dalam waktu tiga bulan sebelumnya, tanggal 10 Mei, dia kolaps di studio dan harus diangkut ke rumah sakit tetapi dengan cepat ia sembuh. Kemudian tes kesehatannya di Los Angeles menunjukkan bahwa dia tidak apa-apa. Dokter itu meyakinkan, dia benar-benar sesehat anak umur delapan belas tahun." Namun kali ini Linda harus menerima kenyataan lain, Bruce Lee benar-benar pergi untuk selama-lamanya.
Hingga kini kematian Bruce Lee masih jadi misteri. Meski begitu kematiannya saat ia berada di puncak kariernya pada usia emasnya, 32 tahun, membuatnya dikenang sebagai anak muda yang luar biasa.Ia tak tergantikan. Ia adalah legenda. Ia dikenal bukan semata sebagai bintang film, tetapi ahli seni beladiri, filsuf, sutradara, guru beladiri, penulis, dan pembelajar sejati. Kita mengenangnya tak hanya dari film-filmnya tetapi dari kata-katanya yang penuh makna, inspiratif, dan memotivasi yang tersebar di berbagai literatur. Karena makna kata-katanya yang mendalam itu.

Referensi: www.andriewongso.com

Semoga catatan singkat ini bisa bermanfaat sobat delphi
Salam sukses Luar Biasa “Success is My Right"

The Moment has no yesterday or tomorrow. it is not the result of thought and therefore has no time

The Moment has no yesterday or tomorrow. it is not the result of thought and therefore has no time.
"Momen itu bukan milik hari kemarin atau besok .ia jg bukan hasil dari apa yg dipikirkan. karena itu, ia tak terikat oleh waktu"
Moment atau kesempatan tak pernah datang berulang kali. Jika suatu kali datang lagi, sebenarnya itu bukan kesempatan lama datang kembali, melainkan kesempatan baru yang mempunyai kesamaan. Sekali kita melewatkan kesempatan atau suatu moment, itu berarti kita sudah membuang kesempatan atau moment tersebut.

Momen itu bukan milik hari kemarin atau besok .ia jg bukan hasil dari apa yg dipikirkan. karena itu, ia tak terikat oleh waktu kata Bruce Lee

Maka agar kesempatan tidak terbuang percuma kita harus selalu menyiapkan diri sebaik mungkin, Kita waspadakan seluruh panca indera, agar saat kesempatan tiba, kita mampu bergerak, bertindak dan segera mengambil manfaatnya demi kebaikan kita atau bersama.
Kesempatan berhubungan dengan kemampuan diri kita masing-masingdalam mengaplikasikan/ menerjemahkannya moment tersebut. Oleh karena itu suatu kesempatan tak akan memiliki nilai yang sama saat dilihat oleh setiap orang yang berbeda, tergantung kemampuan dan interprestasinya masing-masing. Bahkan seringkali satu kesempatan bagi seseorang berarti ancaman bagi orang lain. Kesempatan Kecil bagi akan jadi kesempatan besar bagi orang lain. Tergantung sejauh mana kemampuan mendeteksi dan sejauh mana kesiapannya untuk menangkap dan memanfaatkan peluang tersebut. karena itu agar setiap kesempatan menjadi kesempatan, kita harus siap. Belajar dan berlatih mengasah kemampuan diri cara terbaik untuk bersiap diri meraih segala kesempatan.
Kalau orang-orang pendahulu kita bilang Kesempatan itu tidak datang dua atau tiga kali. jadi kita harus siap dengan kesempatan yang datang. Siap secara Mental, Emosi, dan juga fikiran bila semua telah siap maka kondisinya pun juga akan terasa nyaman dan lebih baik.

Referensi: buku yang berjudul Bruce Lee 40 Spirit of Success. Karangan Bapak Andrie Wongso (Motivator No. 1 Indonesia)

Semoga catatan singkat ini bisa bermanfaat sobat delphi
Salam sukses Luar Biasa “Success is My Right

Selasa, 20 September 2011

Cashflow Quadrant


Kalau bahas tentang ini sangat banyak di internet situs webs yang menyediakan penjelasan tentang hal ini dan juga berbeda-beda namun intinya adalah sama, disini delphi akan bahas point-point yang pentingnya saja, alangkah baiknya sejak dini kita tahu tentang Cashflow Quadrant delphi sarankan membaca bukunya. Ada banyak kisah atau cerita dalam buku tersebut yang paling aku suka dari Robert T Kiyosaki dikala awal bukunya beliau bilang kalau kamu sependapat dengan aku maka buku ini cocok untuk kamu namun bila tidak maka tiada gunanya engkau membaca buku ini. wuih.... di akhir cerita beliau bilang "kamu tidak harus melakukan yang ada dalam buku ini namun temukanlah potensi-potensi dalam diri kamu". Menurut delphi tentang pesan tersebut yang pertama beliau mempengaruhi otak bawah sadar kita dan yang kedua beliau mengajarkan kita untuk mandiri. i like Rich Dad Poor Dad.

Menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya “CASHFLOW Quadrant”, ada 4 kuadran yang mungkin menjadi sumber penghasilan seseorang. Dan dibaginya Quadrant tersebut menjadi 2 bagian yaitu Quadrant Kanan (B & I) dan Quadrant Kiri (E & S)

Huruf dalam masing-masing kuadran mewakili:
Quadrant Kiri (Aktif income)
E untuk employee (pegawai)
S untuk self-employed (pekerja lepas)

Quadrant Kanan (Pasif income)
B untuk business owner (pemilik usaha)
I untuk investor (penanam modal)

CASHFLOW Quadrant mewakili berbagai metode yang berlainan untuk mendapatkan uang atau penghasilan. Sebagai contoh, seorang “E” mendapat uang dengan bekerja untuk orang lain atau perusahaan. Orang-orang “S” mendapat uang dengan bekerja untuk diri sendiri. Seorang “B” memiliki usaha yang menghasilkan uang, dan “I” mendapatkan uangnya dari berbagai investasi mereka – dengan kata lain, uang menghasilkan uang yang lebih banyak.
 
Seorang “E” (pegawai) bisa merupakan presiden direktur perusahaan atau tukang sapu perusahaan. Yang terpenting bukanlah apa yang mereka lakukan, tapi perjanjian mengikat yang mereka miliki dengan orang atau organisasi yang mempekerjakan mereka.

Dalam kelompok “S” (pekerja lepas) kita menemukan “profesional” berpendidikan tinggi yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di bangku sekolah, seperti misalnya dokter, pengacara, dan akuntan. Juga dalam kelompok ini terdapat orang-orang yang mengambil jalur pendidikan di luar, atau di samping, aliran tradisional. Kelompok ini meliputi wiraniaga dan pemilik bisnis kecil seperti pemilik toko eceran, pemilik restoran, kontraktor, konsultan, ahli terapi, agen perjalanan, montir mobil, tukang ledeng, tukang kayu, pengkhotbah, tukang listrik, penata rambut, dan artis.

Seorang “B” nyaris merupakan lawan dari “S.” Mereka senang mengitari diri mereka dengan orang-orang pandai dari keempat kategori. Tidak seperti “S” yang tak suka mendelegasikan pekerjaan (karena menganggap tidak ada yang bisa melakukannya dengan lebih baik), seorang “B” sejati suka mendelegasikan pekerjaan.
Perbedaan utama antara “S” dan “B” adalah, seorang “S” memiliki sebuah pekerjaan sedangkan seorang “B” memiliki sebuah sistem dan kemudian menyewa orang-orang yang berkompeten untuk menjalankan sistem itu. Atau dengan cara lain bisa dikatakan, dalam banyak kasus “S” adalah sistemnya. Itu sebabnya mereka tidak bisa pergi meninggalkan bisnisnya untuk waktu yang lama.
Sebaliknya, mereka yang merupakan “B” sejati bisa meninggalkan usaha mereka selama satu tahun atau lebih, dan pada saat kembali menemukan bisnis mereka lebih menguntungkan serta berjalan lebih baik dibanding ketika mereka tinggalkan. Dalam bisnis jenis “S” murni, jika sang “S” pergi selama satu tahun atau lebih, kemungkinan besar takkan ada bisnis yang tersisa ketika mereka kembali.

Pemilik bisnis “B” bisa berlibur selamanya karena mereka memiliki sebuah sistem, bukan sebuah pekerjaan. Jika “B” sedang berlibur, uangnya masih mengalir masuk. Sangat banyak orang yang bisa membuat burger lebih enak dari McDonald’s, tapi hanya McDonald’s yang mempunyai sistem yang telah menyajikan miliaran burger. Bill Gates dari Microsoft tidak membuat produk hebat. Ia membeli produk orang lain dan membangun sistem global yang canggih di sekitarnya.

“I” (investor) membuat uang dengan uang. Mereka tak perlu bekerja karena uang mereka bekerja untuk mereka. Kuadran “I” adalah arena bermain golongan kaya. Di kuadran manapun orang menghasilkan uang, jika berharap suatu hari akan kaya, mereka pada akhirnya harus memasuki kuadran “I”. Di dalam kuadran “I” inilah uang diubah menjadi kekayaan.

Itulah Cashflow Quadrant, yang sebenarnya hanya memaparkan perbedaan tentang cara memproleh penghasilan, entah itu sebagai “E” (pegawai), “S” (pekerja lepas), “B” (pemilik usaha), atau “I” (penanam modal).

Perbedaan pokok keempat kuadran itu terangkum di bawah ini:
Quadrant Kiri
E : Anda adalah pegawai yang bekerja untuk orang lain atau perusahaan.
S : Anda memiliki pekerjaan dan Anda terikat dengan pekerjaan itu.

Dengan kata lain pada quadrant ini merupakan Zona Keamanan, dimana anda mengharapkan sesuatu yang aman jika berada di quadrant ini. Namun kelemahannya jika anda tidak bekerja dikarenakan sesuatu (pensiun,kecelakaan,meninggal dunia) maka anda tidak akan di bayar " No work, No Pay".kesimpulannya anda harus aktif untuk mendapatkan penghasilan (aktif income)

Quadrant Kanan
B : Anda memiliki sistem dan orang lain bekerja untuk Anda.
I : Uang bekerja untuk Anda.

Quadrant ini merupakan Zona Kebebasan, karena meskipun anda tidak bekerja (pasif) maka anda akan tetap dibayar (pasif income)

Pertanyaannya adalah di Quadrant mana anda harus mengakhirinya???____

Semoga catatan singkat ini bisa bermanfaat sobat delphi
Salam sukses Luar Biasa “Success is My Right

Senin, 19 September 2011

Kakek Berusia 10 Tahun



Semangat Menimba Ilmu tidak tergantung usia dan bangku sekolah karena modal waktu, entah dimanfaatkan dengan baik atau disia-siakan adalah sama bagi setiap orang 24 jam dalam sehari, mengingatkan akan nilai waktu adalah pesan yang ingin disampaikan dalam kisah ini.



Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di sana.
Seusai pelajaran, seorang pemuda dengan penasaran menghampiri dan bertanya kepada si kakek, "Kek, apakah kakek seorang guru?"
"Bukan..., aku bukan seorang guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak-anak itu."
"Lho, memangnya, berapa umur kakek?"
"Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun."
"Ah..., kakek bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan..."
"Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila dihitung dari saat kakek lahir hingga kini, umur kakek memang 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku sepuluh tahun terakhir ini."
Si pemuda menunjukkan wajah kebingungan. Ia pun bertanya, "Apa artinya, Kek?"
Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab, "Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik untuk belajar, tetapi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan hidup telah disediakan berlimpah oleh orangtua kakek. Kemudian 20 tahun berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek malah menggunakannya untuk berfoya-foya-menghamburkan harta yang diperoleh dengan susah payah oleh orangtua kakek. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku, malahan kakek gunakan untuk pergi tamasya, menghabiskan sisa harta yang masih ada. Semua hanya untuk mengejar kesenangan sesaat. Coba, kamu pikir, bukankah 60 tahun telah kulewati itu sia-sia? Tidak ada satu pun yang kupelajari."
"Lalu bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir hidup kakek?"
Dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur, "Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita... Sungguh hidup yang sia-sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup sebatang kara dan tanpa harta.Untuk hidup pun harus ditunjang dari belas kasihan orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang telah kakek jalani. Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar,berusaha, dan berkarir. Efektivitaskan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan. Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan bangga dan bahagia."
Teman-teman yang luar biasa,
Saat ini kita hidup di Abad ke-21, di mana zaman mempunyai ciri khas yakni perubahan yang cepat, perkembangan teknologi yang semakin pesat, persaingan di semua lini usaha yang begitu ketat. Dan kita dituntut menjadi manusia pembelajar yang bisa menghargai waktu dan mengelolanya secara cerdas, cermat, dan cekatan.
Jika kita mampu mengelola waktu dengan begitu smart, bisa dipastikan kehidupan kita akan punya warna, punya ciri, dan berkualitas. Manfaatkan waktu yang begitu berharga! Seperti pepatah berbunyi, time is money (waktu adalah uang). Tetapi lebih dari itu, time is life (waktu adalah nyawa)...!

Sumber Referensi : Audio CD bapak Andrie Wongso atau www.andriewongso.com

Semoga bermanfaat sobat delphi
Salam sukses Luar Biasa “Success is My Right

Jika esok hari kamu tak mau tergelincir, Bicaralah kebenaran hari ini



"if you don’t want to slip up tomorrow, speak the truth today"
"Jika esok hari kamu tak mau tergelincir, Bicaralah kebenaran hari ini"

Kebiasaan berkata dan berbuat jujur akan terbawa hingga akhir hayat. Begitu juga kebiasaan buruk jejaknya akan terbawa pula selamanya. Apalagi hal tersebut sudah mendarah daging. Meski kita mencoba menyembunyikannya, suatu ketika pasti ketahuan juga.

Karena itu, menjunjung tinggi kejujuran adalah semangat yang selalu Bru Lee takankan pada siapapun yang ia jumpai. Sejak kecil ia selalu di dorong untuk bersungguh-sungguh dan jujur terhadap dirinya, yakni jujur tentang kelemahannya dan kekuatan dirinya. Dengan itulah ia bisa mengetahui di mana letak kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya ia atasi dengan berlatih untuk mengubah menjadi kekuatan diri, sedangkan kelebihannya terus ia perbaiki agar tetap kuat dan semakin kuat. Atau dalam sebuah metode atau system “mempertahankan metode lama dan mengembangkan metode baru yang lebih baik” karena kita lahir di era abad informasi yang terus update tiap harinya. Untuk delphi berpesan teruslah belajar mengembangkan potensi dalam diri. Anugerah yang tak ternilai yang diberikan oleh pencipta kepada kita yaitu akal, dan gunakanlah waktu luangmu sebelum datangnya waktu sempitmu.


Sejak kecil Bruce Lee terus-menerus menjunjung tinggi kejujuran. Bagi saya fungsi dan tugas manusia adalah mengembangkan dengan tulus dan jujur apapun potensi dalam dirinya “kata Bruce Lee dengan sikap dan keyakinan itu, dia tumbuh menjadi tokoh yang luar biasa dengan karya-karyanya yang spektakuler”.

Barangkali inilah yang harus disadari oleh kita semua. Jangan sampai ada borok dan bobrok yang kita sembunyikan. Karena suatu saat pasti akan terbongkar juga. Ibarat peribahasa “Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga”.

Karena itu “If you don’t want to slip up tomorrow, speak the truth today. Jika esok hari kamu tak mau tergelincir, Bicaralah kebenaran hari ini kata Bruce Lee”.

Kebiasaan berkata dan berbuat jujur harus kita biasakan agar mampu jadi karakter unggulan dalam diri. Memang kadang ada banyak kepahitan saat kejujuran kita kedepankan. Tapi sepahit-pahitnya perbuatan dan perkataan jujur akan kita lakukan, pasti itu adalah “obat” yang akan membuat kita mampu mengoreksi dan mengevaluasi diri agar lebih baik dikemudian hari.

Mari sahabat Delphi yang saya cintai… tanamkan kejujuran dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari jujur kepada diri sendiri, kepada orang terdekat dan semua orang disekeliling kita, sehingga setiap perkataan dan perbuatan akan mendatangkan kebaikan.

Ibu delphi berpesan “Nak,,,,selama kita benar atau jujur terhadap apa yang kita lakukan tidak usah takut atau ragu, beranilah karena benar dan takutlah karena salah”.

Sumber referensi: delphi ambil dari buku yang berjudul Bruce Lee 40 Spirit of Success
karya Bpk. Andrie Wongso
Semoga bermanfaat sahabat delphi
Salam Sukses Luar Biasa

Minggu, 18 September 2011

Be Your Self


Terkadang kita begitu antusias ingin meniru orang sukses yang menjadi idola kita. seolah-olah dengan menirunya kita bisa mendapatkan sukses serupa. Padahal setiap orang dikarunia kelebihan dan keunikan yang tidak dimiliki orang lain. Kita boleh meniru semangat, keberanian, sikap mental dan perjuangan. Tetapi jangan sekali-kali berkeinginan menjadi orang itu. Dengan meniru belum tentu akan mengantar kita pada puncak prestasi tertinggi sesuai harapan kita. Sebab jika kita mampu menggali dan memaksimalkan potensi pribadi kita, bisa jadi itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa. “Jangan ingin menjadi sosok yang kamu tiru. Belajar kelebihannya. Tunjukkan dirimu. Berjuanglah sesuai dengan potensimu”. Kata Bruce Lee.

Bruce Lee sendiri tidak dilahirkan dengan bakat dan kekuatan yang luar biasa. Ia adalah seorang yang lemah yang pada masa kecilnya sakit-sakitan. Karena sadar punya kelemahan, Bruce Lee terus belajar tanpa mengenal lelah sepanjang hidupnya. Tak ada waktu yang disia-siakan kecuali ia gunakan untuk mengasah dan mengembangkan diri terutama di bidang seni beladiri kungfu dan di dunia Film dan hasilnya sungguh luar biasa. Ia tampil menjadi dirinya sendiri, autentik, sehingga sulit dibandingkan dengan siapapun. Ia pun kini jadi Legenda. Lalu bagaimana dengan kita sahabat delphi,,,, Be Ourselves!. Jadilah diri sendiri. Mari kita maksimalkan kemampuan diri karena sesungguhnya setiap kita berpotensi menjadi manusia berprestasi Luar Biasa.



Salam Sukses Luar Biasa
Success is My Right
by: www.delphigold.blogspot.com

Komentar Pembaca

Motivasi Sukses dalam Hidup Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger